Aplikasi :
Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar.
Kulkas
a. Komponen Utama Mesin Pendingin (Kulkas)
Modal utama untuk bias mereparasi atau memperbaiki mesin pendingin secara tepat dan benar ialah anda diwajibkan mengenal bagian‐bagian alat mesin pendingin dan cara kerjanya, salah satu diantaranya adalah kompresor. Kompresor yang bias menekan gas atau udara dan menghisapnya harus dilengkapi dengan dinamo (motor). Dinamo ini berfungsi sebagaipengeerak kompresor.
Gambar : Dinamp dan Kompresor
Dinamo yang mendapatkan tenaga arus bolak balik (ac) akan berputar. Karena
poronya yang dilengkapi dengan ban (belt) yang menghubungkan poros engkol kompresor,
maka secara otomatis pula kompresor bekerja melakukan pengisapan udara dan
pemompaan.
Kompresor
Gambar : Kontruksi Kompresor Pendingin
Katub tekan, adalah sebuah katub dalam ruangan kompresor yang berfungsi menekan gas
atau udara menuju ke pipa kondensor. Katub ini akan terbuka jika terkena tekanan piston
dalam silinder, yaitu mana kala piston bergerak menekan ke atas.
Katub hisap, adalah katub yang cara kerjanya berlawanan dengan katub tekan. Katub ini
akan menutup manakala katub tekan tertutub. Hal tersebut akan bergerak secar aberirama
dan bergantian seiring gerakan maju mundur piston dalam silinder. Jika piston turun maka
katub hisap akan terbuka dan terjadilah hisapan udara dari filter, yang berasal dari pipa
penghisap.
Filter udara, terpasang sebelum katub hisap. Dipasangnya filter udara dibagian depan
katub hisap ini tujuannya adalah agar udara yang dihisap oleh kompresor tetap bersih,
tidak tercemar oleh debu atau yang lainnya.
Silinder, adalah bagian dari kompresor yang berfungsi sebagai rumah piston atau torak.
Silinder tidak boleh bocor atupun tergores. Jika bocor ataupun tergores maka daya tekanan
kompresi akan berkurang, sehingga kurang mampu menekan atau menghisap udara.
Piston, disebut juga torak. Fungsinya untuk memompa dan menghisap udara sehingga
dalam saluran dalam pipa‐pipa mesin pendingin terjadi adanya sirkulasi gas. Piston
bergerak maju mundur atau naik turun sejalan dengan gerakan engkol. Dimana engkol ini
dipengaruhi oleh putaran poros, sedangkan poros dipengaruhi oleh putaran rotor pada
dinamo.
Gambar : Piston atau torak dan ring-ringnya
Jika ring pada piston tidak tepat pemasangannya dan bocor, maka udara dalam ruang
silinder akan bocor, akibatnya daya tekan kompreasi dan daya hisap akan berkurang. Ini
akan sangat mempengaruhi proses pendinginan pada saluran pipa. Tujuan ring ini
dipasang adalah untuk mendapatkan kerapatan pada ruang silinder.
Batang torak atau batang piston, adalah suatu alat yang berfungsi menghubungkan
piston dengan engkol. Batang ini berupa logam besi yang ujungnya diberi spie (pen) untuk
mengkaitkan piston pada engkol. Jika engkol bergerak sejalan dengan putaran porosnya
maka engkol akan bergerak maju mundur, dan gerakan ini menekan serta menarik piston
secara beirama.
Engkol, juga terbuat dari logam yang dikaitkan pada poros. Dengan demikian engkol akan
mengikuti putaran poros sehingga mempengaruhi gerak maju mundur batang piston.
Poros engkol, terangkai dengan engkolnya. Dan engkol dirangkai dengan batang piston.
Poros engkol jika bergerak akan mengubahposisi batang piston sehingga terjadilah
gerakan maju mundur atau naik turunya piston.
Gambar : Batang Piston dan Engkol
Evaporator
Evaporator adalah jaringan atau bentuk pipa yang dikonstruksi sedemikian rupa.
Fungsinya sebagai alat pendingin. Pipa evaporator ada yang terbuat dari bahan tembaga,
besi, alumanium atau dari kuningan. Namun kebanyakan terbuat dari alumanium dan besi.
Kerusakan yang sering dijumpai pada evaporator adalah kebocoran pipa. Hamper semua
kerusakan terjadi karena kebocoran sehingga mesin pendingin tidak mampu
mendinginkan ruangan (pada kulkas adalah ruang pendingin).
Adapun cara kerja evaporator adalah menguapkan gas yang masuk dari pipa
condenser. Gas refrigerant dari kompresor masih dalam temperatur yang sangat tinggi.
Artinya kalorinya (panasnya) dinaikkan. Setelah itu karena dorongan dari kompresor, ia
mengalir masuk ke pipa‐pipa kondensor. Di dalam pipa condenser ini, gas mengalami
perubahan menjadi dingin. Selanjutnya mengalir terus menuju pipa kapiler.Dari pipa kapiler merambat menuju pipa evaporator.
Gambar : Pipa evaporator berada dalam ruang mesin pendingin/kulkas.
Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin yang mempunyai diameter
yang paling kecil jika dibandingkan dengan pipa‐pipa lainnya. Jika pada evaporator pipanya mempunyai 5/16 inci. Maka untuk pipa kapiler mempunyai diameter 0,026 atau 0,031. Kerusakan mesin pendingin biasanya banyak dijumpai pada pipa kapiler ini, kalau tidak bocor mungkin tersumbat.
Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur cairan refrigerant
(udara refrigerant) yang merayap dari pipa‐pipa condenser. Namun sebelum gas refrigerant merayap kepipa kepiler ia harus melalui alat yang disebut dengan dried staint.
Yakni saringan gas yang sudah terpasang oleh pabrik mesin pendingin. Fungsi dari alat ini
adalah menyaring dan menyerap debu yang akan masuk ke ruang pipa berikutnya (kapiler
dan evaporator). Bentuk dari alat ini ialah berupa tabung kecil dengan diameter antara 12‐
15 mm, sedangkan panjangnya tak kurang dari 14 – 15 cm.
Ada dua macam pipa kapiler yang mempunyai fungsi yang berbeda dalam mesin
pendingin. Yaitu pipa kapiler sebagai pengubah panas (heat exchanger) dan pipa yang
satunya lagi berfungsi untuk penghisap gas dari pipa evaporator. Ketika gas Freon pada
pipa pengubah panas masih dalam keadaan bertekanan tinggi, namun pada saat masuk ke
pipa penghisap berubah suhunya menjadi rendah. Dari pipa penghisap akan mengalir ke
motor listrik atau dinamo. Demikianlah putaran gas Freon yang terus menerus disaat
mesin hidup dan sebelum otomatis memutus kontak.
Gambar : Pipa kapiler pada mesin pendingin
Kran Ekspansi
Kran ini banyak dijumpai pada mesin pendingin, fungsinya sebagai pengontrol
refrigerant yang masuk ke pipa pertama pada jenus pipa lainnya. Fungsinya sama dengan
pipa kapiler yaitu menurunkan cairan refrigerant.
Discharge Line and Suction Line
Pipa‐pipa ini merupakan pipa tambahan. Pipa discharge line berfungsi sebagai pipa
tambahan penyaluran udara (gas refrigerant) keluar dari dlam mesin. Prosesnya ialah
udara yang dipompakan atau ditekan oleh kompresor akan mengalir masuk ke pipa
tambahan discharge line kemudian diteruskan ke pipa condenser. Sedangkan pipasuction
line adalah pipa tambahan yang fungsinya sebagai penyalur gas refrigerant ke dalam mesin. Prosesnya ialah gas refrigerant tersebut masuk dari pipa evaporator yang
temperaturnya rendah (terjadi kondisi penguapan), kemudian ke pipa kapiler (pipa
kapiler penghisap) kemudian menuju pipa suction line yang selanjutnya masuk ke katub di
kompresor.
Gambar : Pipa discharge line dan suction line.
Pengontrol Listrik Otomatis
Pada mesin pendingin, baik kulkas maupun AC dilengkapi dengan pengontrol listrik
otomatis. Tujuannnya adalah untuk menghindari adanya kerusakan akibat gerakan
dinamo dan kompresor yang terus menerus melakukan penekanan. Jika tidak dilengkapi
dengan alat ini, maka mesin pendingin akan terus menerus bekerja walaupun tekanan atau
suhu di dalam pipa mengalami temperatur suhu yang maksimal. Alat otomatis yang biasa
dugunakan adalah bimetal, dan thermostat.
Alat Pengaman bimetal
Bimetal adalah suatu alat kontrol listtrik sebagai pengaman mesin pendingin.
Tujuannya untuk melindungi dan menganamankan dinamo dari tegangan listrik.
Prinsipnya adalah apabila tegangan PLN naik terlalu tinggi maka bimetal segera
memutuskan hubungan sehingga motor listrik (dinamo) tidak terkena aliran yang tinggi.
Adapun cara kerja alat ini adalah: (1). Jika aliran tegangan yang tinggi dari PLN
masuk ke kumparan maka kumparan akan terbakar. Alat pemanas ini dipasang dekat soket
atau jeck yang menuju ke stop kontak PLN. Cara kerjanya adalah jika tegangan dari PLN
mendadak naik, maka elemen pemanas akan beraksi yang selanjutnya akan mengalir ke
plat bimetal melalui kawat nikelin sebagai penghubung. Akibatnya plat bimetal yang tak
tahan panas memuai dan menjadi melengkung. Dengan melengkungnya bimetal kontak
dengan katub lain akan terbuka. Yang artinya tegangan menjadi putus (tak ada tegangan).
Dinamo tidak bekerja. (2) jika tegangan dari PLN wajar‐tidak tinggi‐ maka elemen panas
bekerja dengan tidak bereaksi. Begitu juga dengan plat bimetal tidak akan dapat aliran
panas. Plat menjadi lurus dan terjadi hubungan (kontak) antara kutub yang satu dengan
yang lainnya. Dengan demikian motor mendapatkan tenaga dari arus listrik
Gambar : Bimetal terkena tegangan tinggi, kontak terputus
Gambar : Bimetal tidak terkena tegangan tinggi, kontak terhubung.
Alat Pengaman Thermostat
Fungsi Thermostat pada mesin pendingin adalah sebagai berikut;
‐ Mengatur batas suhu dalam ruang evaporator
‐ Mengatur lamanya kompresor dan dinamo berhenti
‐ Mengatur untuk menjalankan kembali dinamo dan kompresor bekerja
Pada thermostat dilengkapi dengan tabung yang berisi cairan yang mudah sekali menguap.
Tabung tersebut ditempatkan pada ruang mesin pendingin (ruang evaporator) kemudian
disalurkan oleh pipa kapiler ke ruang gas. Prinsip kerjanya adalah jika ruang dlam mesin
pendingin mencapai titik beku (dalam evaporator mencapai temperature yang sangat
rendah), maka cairan dalam tabung thermostat akan membeku. Cairan yang membeku
akan menyusut. Dengan terjadinya penyusutan berarti gas dari ruang gas akan mengalir ke
pipa kapiler yang kosong. Ruang gas menjadi kendur. Pegas akan menekannya sehingga
kontak saklar akan membuka. Dengan demikian terputuslah hubungan listrik dari PLN.
Berarti dynamo berhenti dan kompresorpun berhenti tetapi dalam waktu yang relative
agak lama. Apabila ruangan mesin mendingin (pada evaporator) suhunya naik lagi dan
tidak pada titik beku, dalam tabung akan berubah menjadi cair yang berarti ruang gas member tekanan. Saklar kontak akan terhubung. Motor (dynamo) dan kompresor bekerja
lagi, demikianlah berturut‐turut.
Gambar : Thermostat dalam keadaan putus
Gambar : Thermostat dalam keadaan tersambung.
b. Cara Kerja Mesin Pendingin (Kulkas)
Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk
menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer
atau AC. Namun AC fungsinya adalah sebagai penyejuk atau pendingin suhu udara dalam
ruangan.
Adapun proses kerjanya adalah “ Penguapan”. Untuk mendapatkan penguapan
diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara
tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya
penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperature rendah (dingin). Mesin pendingin
bisa bekerja dengan baik jika memiliki komponen berikut.
Gambar : Skema cara kerja mesin pendingin.
1. Kompresor (pipa hisap‐tekan)
Kompresor adalah suatu alat dalam mesin pendingin yang cara kerjanya dinamis atau
bergerak, yakni menghisap sekaligus memompa udara sehingga terjadilahsirkulasi
(perputaran) udara yang mengalir dari pipa‐pipa mesin pendingin.
2. Kondensor (pipa pengembun)
Kondensor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembun. Udara
yang dipompakan dari kompresor akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke
pipa kondensor. Udara yang berada dalam pipa kondensor akan mengalami
pengembunan. Dari sini, udara yang sudah mengembun dan menjadi zat cair akan
mengalir menuju pipa evaporator.
3. Evaporator (pipa penguap)
Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang berasal dari
pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena
mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap kondisi panas
yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator
akan mengalir menujukompresor karena terkena tenaga hisapan. Demikian terus
menerus sirkulasi udara dan perubahannya dalam rangkaian mesin pendingin.
4. Pipa pengisap
0 komentar:
Posting Komentar